Pandangan HAM dan Ulama’ Syafi’iyah Terhadap Pergaulan Lawan Jenis Selama Khitbah
DOI:
https://doi.org/10.69784/annawazil.v2i02.19Keywords:
Pergaulan,, lawan jenis,, Khitbah,, HAM dan Ulama’ SyafiiyahAbstract
Pergaulan lawan jenis dalam masa khitbah sangatlah salah menurut pandangan HAM dan Hukum Islam kalau misalkan melepaui batas. Karena hal itu bisa merusak nuansa kaislaman, didalamnya terdapat sebuah pelanggaran baik didepan Syari’at Islam dan HAM. Oleh karenanya saya akan menganalisa problem ini perspektif HAM dan Ulama’. Pergaulan lawan jenis selama khitbah sebagaian dimasyarakat sudah menjadi adat dan/atau kebiasaan, apakah mereka tidak paham atau mereka sengaja membiarkan akan problem tersebut, sedangkan kebiasaan yang seperti itu sangatlah salah baik perspektif HAM dan Ulama’ Syafiiyah. oleh karenanya saya akan membahas problem tersebut dengan literatu ilmiah menggunakan analisis penelitian.
References
Abd.Qarib Hidayatullah , “Pandangan Ulama terhadap Pergaulan laki-laki dan Perempuan selama masa BHEKALAN”. Skripsi S1Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2010.
Abu kamil kamal bin as-Sayyid Salim, Ensiklopadi Fiqih Wanita. t.t.:t.p., t.th., (Cet.Ke-) 2.
Abu Malik Kamal bin Assayyid Salim, Ensiklopedi Fikih Wanita, t.t.: t.p., t.th., (Cet. Ke-) 3.
Aisyah, “Dampak negatif pergaulan bebas terhadap generasi muda menurut tinjauan pendidikan Islam .”. Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, 2013.
Dhani Ramadhani , “Pergaulan laki-laki dan perempuan selama semasa pertunangan pada keluarga Elit Agama dan masyarakat Blater didesa Kapedi kecamatan Bloto Kabupaten Sumenep”. Jurnal stain pamekasan. Vol 1 No. 1 June 2019, Artikel diakses pada 23 Februari 2020 dari http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/almanhaj/article/view/2654.
Faisar Ananda Arfa, Metode Penelitian Hukum Islam, Bandung: Cv. Perdana Mulya Sarana, 2010.
Fauzi, 2017, Hak Asasi Manusia dalam Fikih Kontemporer, Jakarta: Prenadamedia Group,
Mardani, Hukum Islam, Jakarta: Kencana, 2013.
H. Rasjid,Sulaiman, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2017
Khusen, “Pandangan Masyarakat terhadap KHITBAH perkawinan”. Skripsi S1 Fakultas Syari’ah dan Hukum Uneversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017.
Machrus Adib,Rofi’ah dkk. Fondasi Keluarga Sakinah Jakarta:Subdit Bina Keluarga Sakinah, 2017
Matan Abi Syujak Fil fiqhi syafi’, Attadzhib, Alharamain: sunqofauroh, 1978
Abdul Rahman Ghozali., Fiqh Munakahat, Jakarta: Prenadamedia Group, 2003.
Lexy J. Moleong, , Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Riosdakarya,2012.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta,2012.
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001.
Saharuddin Daming. “HAM itu dibatasi Agama, Norma dan Hukum Positif”, Berita Nasional, Senin, 16 Juli 2012 - 13:20 WIB.
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, (t.t., t.p., t.th.,).
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat , Jakarta: Rajawali Pers, 2001.
Syaikh Ahmad Farid,60 Biografi Ulama Salaf, ((t.t., t.th.)
Syekh Abu Syujak, Kifayatul Akhyar, Surabaya: t.p.,1999.) .
Undang-undang pasal 1 No. 39 tahun 1999.
Wahbah Zuhaili, fiqhul Islam Waadillatuhu, damaskus: Darul Fikr, 2008.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Mohamad Ali Fikri, Moh. Hasin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
In developing strategy and setting priorities, An Nawazil: Jurnal Hukum dan Syariah Kontemporer recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY-SA or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.